Ternyata kita harus bener-bener hati-hati dengan barang yang kita gunakan setiap harinya.Maksudnya hati-hati kita harus menggantinya secara berkala karena dapat mengganggu kesehatan kita.Kayaknya sih sepele tapi ternyata bener juga..pagi2 baca salah satu posting di yahoo kayaknya menarik dan kita jadi harus lebih berhati2.!!
Bahaya yang mengancam kesehatan ternyata ada di dalam rumah Anda sendiri. Apa saja?
Siapa sangka, barang-barang di rumah kita bisa menjadi sumber penyakit yang berbahaya bagi kesehatan. Berikut daftar barang-barang tersebut, seperti yang dikutip dari Genius Beauty.
1. Talenan kayu. Hingga kini, benda ini masih menjadi barang yang selalu ada di dapur. Fungsinya sebagai tatakan saat memotong bahan-bahan mentah untuk di masak. Menurut John Oxford, peneliti dari Universitas London, sebuah talenan kayu dapat menyimpan ribuan bakteri penyebab penyakit. Sisa potongan makanan yang mengendap dapat membuat koloni bakteri baru dan mengendap di kayu. Bakteri tersebut akan menempel di setiap bahan makanan yang kita potong.
2. Talenan plastik. Seringkali digunakan untuk mengganti talenan kayu yang lebih tradisional. Tak semua talenan terbuat dari plastik yang aman. Bahan plastik bisa berbahaya jika tidak sengaja terkonsumsi. Pilihlah produk talenan plastik yang menjamin keamanan plastiknya. Jika Anda tak yakin, saat talenan sudah tergores, lebih baik ganti dengan yang baru.
3. Sikat gigi. Peneliti dari Universitas Manchester mengungkap bahwa sebanyak 10 juta bakteri bisa berkumpul di sikat gigi. Tak hanya itu, virus penyakit dan jamur bisa berkembang biak di sana. Para peneliti menyarankan Anda untuk mengganti sikat gigi 2-3 bulan sekali.
4. Handuk. Kondisinya kurang lebih sama dengan sikat gigi. Dan untuk menghilangkan bakteri yang berkumpul di dalamnya, perlu pemanasan hingga 90 derajat celcius.
5. Bantal. Bakteri yang berkumpul pada bantal bisa menyebabkan gangguan pernapasan, gatal-gatal dan demam. Professor Jean Amberline, dari British Society for Allergy menyarankan untuk mengganti sarung bantal secara teratur, serta mengganti bantal setiap 2 tahun sekali.(Ayu Kinanti)
Rabu, 02 Februari 2011
Senin, 31 Januari 2011
Tips Memompa Asi Buat Bunda yang Menyusui
Banyak banget informasi yang di butuhkan buat bunda-bunda yang masih menyusui salah satunya memompa ASI yang benar kadang banyak yang takut karena ada yang bilang sakit,takut ngga bagus lagi dsb ini ada beberapa tips yang saya ambil dari detik.com semoga bisa membantu buat bunda-bunda yang berkarir atau buat yang ingin berpergian juga.
Memompa ASI dalam bayangan para ibu yang belum tahu sepertinya sulit. Namun sebenarnya tidaklah sesulit itu. Setelah tahu tips dan triknya, memompa ASI bisa jadi kegiatan yang menyenangkan.
Berikut ini tips memompa ASI seperti dilansir dari Kids-Health:
Kapan Ibu Mulai Memompa ASI?
Sejumlah ahli berpendapat, sebaiknya ibu jangan terlalu awal mengenalkan botol susu pada bayi yang baru lahir. Biarkan dulu bayi Anda terbiasa menyusui langsung dari payudara agar tidak terjadi kasus bingung puting. Namun memang pada beberapa bayi, kasus bingung puting ini tidak terjadi dan mereka tidak mengalami masalah saat bertransisi menyusu dari payudara ke botol atau feeder cup.
Meski tidak disarankan memperkenalkan botol susu terlalu cepat pada bayi, bukan berarti Anda tak bisa langsung memompa ASI. Beberapa konselor laktasi menyarankan para ibu baru, memompa ASI mereka sejak awal untuk memperbanyak produksi ASI.
Untuk ibu yang kembali bekerja setelah melahirkan, sangat disarankan memompa ASI jauh-jauh hari sebelum masa cuti habis. Jika Anda memilih memompa ASI setelah bekerja, ibu akan frustasi karena bisa saja tidak punya stok ASI sehingga merasa dikejar-kejar. Memompa ASI pun butuh latihan dan kesabaran. Tidak semua ibu bisa langsung menghasilkan banyak ASI dalam satu kali memompa.
Alat Pemompa ASI Apa Yang Sebaiknya Digunakan?
Jenis alat pemompa ASI mana yang akan dipilih, semuanya tergantung Anda sendiri. Beberapa wanita merasa nyaman menggunakan pemompa ASI manual (dioperasikan dengan tangan) ketimbang yang electric. Pompa manual pun harganya lebih murah ketimbang yang electric. Namun ada juga beberapa ibu yang memilih pemompa ASI electric karena kesulitan memakai pompa manual.
Sedikit informasi, pemompa ASI electric pada beberapa ibu dianggap lebih mudah ketimbang manual karena saat memakainya Anda tidak perlu usaha yang terlalu keras. Ibu hanya perlu menempelkan alat pemompa di payudara dan mesin yang akan bekerja. Pemompa ASI jenis ini pun dianggap lebih efisien. Namun kekurangannya, alat tersebut terkadang berisik.
Selain memompa dengan mesin, sebenarnya ibu pun bisa menggunakan tangannya sendiri untuk memompa. Untuk mempelajari tehnik ini, Anda bisa menanyakannya pada konselor-konselor laktasi yang ada di rumah sakit tempat Anda bersalin. Di You Tube pun tehnik ini juga bisa dipelajari.
Bagaimana Agar Lebih Mudah Memompa ASI?
Sama seperti menyusui bayi, saat memompa pun Anda harus merasa nyaman. Memang sepertinya tidak mudah karena Anda bukan berdekatan langsung dengan bayi, melainkan pada mesin. Awalnya akan sedikit sulit untuk tubuh dan pikiran Anda beradaptasi dengan pemompa tersebut.
Sebelum memompa, pastikan dulu Anda sudah menempatkan dengan benar alat tersebut di payudara. Pastikan alat tersebut menutupi puting dan areola ibu dan tertutup rapat. Jika penempatan ini tidak benar, hal itu bisa membuat alat tidak bekerja.
Kunci keluarnya ASI saat dipompa adalah dengan memancing LDR (Let Down Relax). LDR adalah refleks keluarnya hormon oksitosin yang menstimulasi keluarnya ASI. Bagaimana agar LDR keluar? Pertama, ibu harus rileks. Cari posisi duduk yang bisa membuat Anda senyaman mungkin saat memompa. Lalu tarik napas panjang beberapa kali, setelah itu coba klitik-klitik puting Anda sampai payudara terasa kencang. Pompa ASI saat perasaan ada yang mengalir atau terdorong ke arah puting.
Mudah bukan? Yuk, berikan ASI untuk bayi tercinta.
Memompa ASI dalam bayangan para ibu yang belum tahu sepertinya sulit. Namun sebenarnya tidaklah sesulit itu. Setelah tahu tips dan triknya, memompa ASI bisa jadi kegiatan yang menyenangkan.
Berikut ini tips memompa ASI seperti dilansir dari Kids-Health:
Kapan Ibu Mulai Memompa ASI?
Sejumlah ahli berpendapat, sebaiknya ibu jangan terlalu awal mengenalkan botol susu pada bayi yang baru lahir. Biarkan dulu bayi Anda terbiasa menyusui langsung dari payudara agar tidak terjadi kasus bingung puting. Namun memang pada beberapa bayi, kasus bingung puting ini tidak terjadi dan mereka tidak mengalami masalah saat bertransisi menyusu dari payudara ke botol atau feeder cup.
Meski tidak disarankan memperkenalkan botol susu terlalu cepat pada bayi, bukan berarti Anda tak bisa langsung memompa ASI. Beberapa konselor laktasi menyarankan para ibu baru, memompa ASI mereka sejak awal untuk memperbanyak produksi ASI.
Untuk ibu yang kembali bekerja setelah melahirkan, sangat disarankan memompa ASI jauh-jauh hari sebelum masa cuti habis. Jika Anda memilih memompa ASI setelah bekerja, ibu akan frustasi karena bisa saja tidak punya stok ASI sehingga merasa dikejar-kejar. Memompa ASI pun butuh latihan dan kesabaran. Tidak semua ibu bisa langsung menghasilkan banyak ASI dalam satu kali memompa.
Alat Pemompa ASI Apa Yang Sebaiknya Digunakan?
Jenis alat pemompa ASI mana yang akan dipilih, semuanya tergantung Anda sendiri. Beberapa wanita merasa nyaman menggunakan pemompa ASI manual (dioperasikan dengan tangan) ketimbang yang electric. Pompa manual pun harganya lebih murah ketimbang yang electric. Namun ada juga beberapa ibu yang memilih pemompa ASI electric karena kesulitan memakai pompa manual.
Sedikit informasi, pemompa ASI electric pada beberapa ibu dianggap lebih mudah ketimbang manual karena saat memakainya Anda tidak perlu usaha yang terlalu keras. Ibu hanya perlu menempelkan alat pemompa di payudara dan mesin yang akan bekerja. Pemompa ASI jenis ini pun dianggap lebih efisien. Namun kekurangannya, alat tersebut terkadang berisik.
Selain memompa dengan mesin, sebenarnya ibu pun bisa menggunakan tangannya sendiri untuk memompa. Untuk mempelajari tehnik ini, Anda bisa menanyakannya pada konselor-konselor laktasi yang ada di rumah sakit tempat Anda bersalin. Di You Tube pun tehnik ini juga bisa dipelajari.
Bagaimana Agar Lebih Mudah Memompa ASI?
Sama seperti menyusui bayi, saat memompa pun Anda harus merasa nyaman. Memang sepertinya tidak mudah karena Anda bukan berdekatan langsung dengan bayi, melainkan pada mesin. Awalnya akan sedikit sulit untuk tubuh dan pikiran Anda beradaptasi dengan pemompa tersebut.
Sebelum memompa, pastikan dulu Anda sudah menempatkan dengan benar alat tersebut di payudara. Pastikan alat tersebut menutupi puting dan areola ibu dan tertutup rapat. Jika penempatan ini tidak benar, hal itu bisa membuat alat tidak bekerja.
Kunci keluarnya ASI saat dipompa adalah dengan memancing LDR (Let Down Relax). LDR adalah refleks keluarnya hormon oksitosin yang menstimulasi keluarnya ASI. Bagaimana agar LDR keluar? Pertama, ibu harus rileks. Cari posisi duduk yang bisa membuat Anda senyaman mungkin saat memompa. Lalu tarik napas panjang beberapa kali, setelah itu coba klitik-klitik puting Anda sampai payudara terasa kencang. Pompa ASI saat perasaan ada yang mengalir atau terdorong ke arah puting.
Mudah bukan? Yuk, berikan ASI untuk bayi tercinta.
Langganan:
Postingan (Atom)